Sunday, April 3, 2011

Pelet Ikan dari Kotoran Sapi

Pelet Kotoran Ternak
Pelet pakan unggas, ikan, dan udang dari kotoran ternak ini menambah nilai ekonomi bagi peternak dan menggantikan penggunaan tepung jagung.

①.Kotoran sapi di ambil dan di bersihkan.
Agar kotoran padat, kering (kadar air rendah), dan tidak berbau,sapi hanya diberi pakan jerami kering dan diberi minum air di campur bakteri pengurai yang di ambil dari rumen (perut besar sapi).
Pemberian minum sebanyak satu ember dua kali sehari.
②.Kotoran di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih satu minggu,untuk menghilangkan biogas dan membunuh bakteri.
③.Setelah kering,kotoran di campur dengan ikan asin yang di tumbuk halus,bekatul atau kulit ari beras,tetes tebu atau air kelapa,dan tepung topioka.
④.Untuk pakan ikan dan unggas,komposisinya 70% kotoran sapi,20% bekatul,dan 10% tetes tebu atau air kelapa.
Sementara untuk pakan udang, komposisinya 60% kotoran sapi, 30% bekatul,dan 10% tetes tebu atau air kelapa.
⑤.Setelah semua bahan tercampur merata, langkah selanjutnya ialah membentuknya menjadi butiran-butiran kecil.
Bisa menggunakan alat pembuat petet atau bisa juga dengan cara manual memakai tangan.
⑥.Pelet kemudian di jemur hingga kering, dan siap untuk di gunakan.

(KOMPAS 010411)

Saturday, April 2, 2011

Ditemukan,Otak bertahan 2.500 tahun

Penemuan otak pada tengkorak berusia lebih dari 2.500 tahun di Heslington Timur,Inggris,mengejutkan dunia.
Para ahli organ selama ini yakin,otak bagian tubuh paling cepat rusak dan menjadi cairan sesudah meninggal.
Penyebabnya,tingginya kandungan lemak.
'Otak Heslington' itu di teliti tim Universitas Bradford,Inggris,sejak di temukan tahun 2008.
Sonia O'Connor,pimpinan peneliti,menyebut,otak itu berasal dari tahun 673-482 sebelum Masehi,milik pria berusia 26-45 tahun yang mati di gantung atau di penggal kepalanya.
Tak ada tanda pengawetan seperti pada mumi.
Diperkirakan, otak itu segera di kubur dalam tanah basah setelah kematian.
Tanah basah membuat oksigen tak bisa masuk sehingga menghindari pembusukan.
Kemungkinan lain,pemilik otak punya penyakit tertentu atau ada perubahan fisiologis tubuh yang mempengaruhi otak,misalnya kelaparan sebelum mati.

(Kompas 010411)